
Berita Terkini, Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, Syaiful Huda, mengkritik keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ketika bergabung dengan Netflix untuk memainkan film dokumenter tentang TVRI sebagai bagian dari implementasi pembelajaran di rumah. Menurut Huda, film dokumenter tidak mengarah pada pertumbuhan kreativitas dalam negeri karena menampilkan film dokumenter asing.
“Kami percaya bahwa banyak anak di negara ini lebih kreatif dalam produksi film dokumenter, film pendek dan panduan belajar siswa selama masa belajar mereka di rumah. Itulah sebabnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai rumah pendidikan utama di medan sebenarnya bekerja sama dengan penyedia layanan siaran dari luar negeri untuk menyediakan film dokumenter, “kata Huda kepada wartawan, Kamis.
Huda mengatakan bahwa memberikan konten pendidikan kepada siswa selama proses pembelajaran di rumah benar-benar baik. Namun, dia menyesalkan bahwa pemerintah belum memberikan kesempatan bagi talenta lokal dan rumah produksi untuk memenuhi kebutuhan ini. Berita Hari ini
“Kami percaya bahwa upaya untuk memberikan hiburan berkualitas kepada siswa sambil belajar di rumah adalah langkah maju yang baik. Tetapi apa yang harus kita lakukan dengan layanan streaming video, karena kontribusi terhadap pendapatan negara belum jelas. Kami masih memiliki Di Pusat Film Nasional (PFN), kami masih memiliki banyak siswa “Desain Komunikasi Visual. Mengapa tidak memberi mereka kesempatan, “kata Huda.
Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk bermitra dengan Netflix menimbulkan kontroversi di masyarakat. Huda mengatakan Netflix telah gagal memenuhi kewajibannya untuk memulai bisnis di Indonesia. Selain itu, ia menganggap bahwa Netflix mengancam keberadaan beberapa entitas komersial lokal yang didedikasikan untuk industri kreatif. Berita Politik
“Ini agak aneh, sebuah lembaga komersial yang jelas tidak memenuhi kewajibannya sampai ia bekerja sama dengan lembaga negara. Seolah-olah legitimasi lembaga lain untuk memenuhi kewajiban masih bisa bergabung dengan pemerintah,” kata politisi PKB tersebut.
Huda menyarankan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lebih baik dalam meningkatkan kurikulum untuk beradaptasi dengan situasi pandemi. Kurikulum harus disesuaikan dengan situasi pandemi siswa dibandingkan dengan film dokumenter.
“Kurikulum pandemi ini akan memberikan panduan kepada para pemangku kepentingan pendidikan untuk memberikan kejelasan tentang tujuan kemahiran dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa,” katanya. Finance Solutions