
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan hadiah berupa 100 unit sepeda kepada lima komando distrik militer (Kodim) dan lima petugas polisi resor (Polres) yang berhasil mengurangi risiko penyebaran Covid-19 ke suatu daerah. kuning dari status sebelumnya dari zona merah. Berita Terkini
Kelima wilayah tersebut adalah Kabupaten Trenggalek, Kota Pasuruan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Lumajang dan Kota Blitar. Setiap Kodim dan Polres memperoleh 10 unit motor trail.
Seperti diketahui, pemerintah pusat membagi risiko peningkatan kasus Covid-19 menjadi empat: zona merah (risiko tinggi), zona oranye (risiko sedang), zona kuning (risiko rendah), dan zona hijau (tidak terpengaruh). Berita Hari ini
“Ini adalah bagian dari apresiasi pemerintah provinsi Jawa Timur terhadap TNI / Polri, yang bekerja keras, berdampingan, untuk memutus rantai transmisi Covid-19 di Jawa Timur,” kata Khofifah dalam sebuah pernyataan tertulis. Co.id menerima Sabtu (13/6) setelah memberikan pengarahan kepada jajaran Korem, Kapolres dan Dandim di Jawa Timur di gedung prajurit Makodam V / Brawijaya Balai Balai, Jumat (6/12).
Komandan militer V / Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah dan Inspektur Jenderal kepolisian daerah Jawa Timur M Fadil Imran dan Sekretaris Provinsi Jawa Timur Heru Tjahyono menghadiri acara tersebut. Berita Politik
Menurut Khofifah, tidak mudah untuk mendidik dan, pada saat yang sama, menginspirasi kesadaran publik untuk melawan Covid-19 bersama-sama.
Mengingat bahwa banyak orang tidak mengerti apa Covid-19 itu dan konsekuensi serta bahaya yang ditimbulkannya. Termasuk, bagaimana cara menghindarinya. Tidak heran, katanya, jika banyak orang meremehkan pandemi ini.
“Covid-19 adalah virus baru, karena kami melihat dari waktu ke waktu rantai transmisi akan terputus. Nah, peran pendidikan publik dimainkan oleh banyak anggota TNI / Polri. Secara khusus, melalui Program Tangguh Desa, “tambahnya.
Khofifah mengatakan perubahan keadaan zona di lima kabupaten / kota adalah bukti bahwa program Tangguh Kampong, yang memiliki 637 desa, telah berhasil mengurangi kurva transmisi Covid-19. Faktor penentu utama adalah keterlibatan total masyarakat berdasarkan RT-RT, yang kemudian direkatkan oleh RW.
“Karena itu, rentang kendali atau biaya kontrol sangat tergantung pada Dandim dan Kapolres, bahkan babinsa dan babinkabtibmas lokal,” katanya.
Selain itu, Khofifah meminta semua jajaran TNI / Polri di Jawa Timur untuk terus memperkuat dan memperluas desa-desa tangguh, memaksimalkan koordinasi, konsolidasi dan sinergi dengan keuntungan. Finance Solutions
Penguatan desa tangguh ini, tambah Khofifah, adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan Jawa Timur dalam mengelola pandemi Covid-19.
Read More: Info Lengkap Mengenai Buruh Bangunan Yang di Aceh Membunuh Ibu Kandung Demi Mertua
Berdasarkan data infocovid19.jatimprov.go.id dari 12 Juni 2020, tingkat serangan atau tingkat serangan Covid-19 di Jawa Timur masih di 14,5. Sementara Surabaya adalah wilayah yang paling berisiko, dengan tingkat serangan mencapai 107,6. Artinya, untuk setiap 100.000 penduduk Surabaya, 107 dari mereka berisiko positif untuk Covid-19.
Sementara itu, penambahan kasus positif Covid-19 mingguan ke Jawa Timur mencapai 1.090 orang, sementara jumlah total kasus mencapai 7.213 orang, kasus dipulihkan pada 2117 atau 29, 35% dan kasus kematian mencapai 588 ( 8,15%).
“Meskipun penyebaran virus sudah mulai terkendali dan banyak daerah merah sudah mulai turun di daerah kuning Jawa Timur, maka saya peringatkan masyarakat, Jawa Timur tidak aman. Meski sudah memasuki transisi normal baru, bukan berarti melonggarkan paling banyak sangat mungkin, yang benar-benar membuat euforia “Kita harus tetap disiplin dalam penerapan protokol kesehatan sehingga tidak ada gelombang kedua penularan ke Jawa Timur,” pungkas Khofifah.